Home / Edutainment / Museum Nasional Indonesia Refresh! Sesuai Jati Diri Nusantara

Museum Nasional Indonesia Refresh! Sesuai Jati Diri Nusantara

Pameran Repatriasi Pita Maha di Museum Nasional mulai Selasa (15/10/2024).

Jakarta

Museum Nasional Indonesia (MNI) mulai dibuka kembali usai renovasi pasca kebakaran. Penataan MNI sekarang sesuai jati diri Nusantara. Ini klarifikasi kurator.

“Karena Indonesian Heritage Agency ini punya 3 output, yakni scholarly, enjoyment, dan juga spiritual. Kalau di Barat, kadang mereka mengoleksi arca, bukan kadang, seringkali mengoleksi arca, tidak diceritakan umpamanya buat ritual apa, pemaknaannya itu apa. Kenapa? Karena menurut mereka itu cuma koleksi, itu hanya benda,” tutur Tenaga Pakar Tata Pamer dan Kurator Museum Nasional Indonesia, Aprina Murwanti.

 

Baca juga: Teka-Teki Menteri Keuangan Sehabis Konferensi Prabowo Dan Sri Mulyani

 

Hal itu dibilang Aprina dikala pertemuan pers Pembukaan Kembali Museum Nasional Indonesia, di MNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (11/10/2024).

“Buat kita, leluhur kalian mengandalkan itu (arca) selaku bab dari living community, selaku bab sakral. Makara kalian perlu tuliskan di situ, oh tadinya ini di wilayah umpamanya pemujaan, oh tadinya buat mengundang hujan, kita ceritakan kembali di Semesta Hayat,” tutur Aprina.

Semesta Hayat yakni bazar Museum Nasional 2025 yg hendak bercerita tentang dunia, alam, sampai penghayatan spiritual.

 

MNI mulai ditata menjadi 3 gedung utama. Gedung A Masa Lalu Penuh Makna, Gedung B Marwah Indinesia dan Gedung C Bekal Masa Depan Berkelanjutan.

“Gedung B bicara tentang Marwah Indonesia. Nah, di Gedung B ini, akan ada cerita-cerita mengenai usaha kolektif bangsa untuk memperjuangkan kemerdekaan menjadi Indonesia,” papar Aprina.

Aprina, kurator dan edukator museum ini, mendapati fenomena dikala menjalankan survei terhadap murid-murid SD-SMP. Murid-murid yg mengenyam pendidikan dasar itu tidak tahu kalau kemerdekaan Indonesia itu diperjuangkan.

“Kita sempat bikin survei, bahwa murid-murid Sekolah Menengah Pertama dan SD tidak tahu, juga tidak tahu ya, banyak yang belum tahu bahwa Indonesia ini kemerdekaannya diperjuangkan. Makara kami ceritakan lagi, namun pendalamannya nanti ada di museum-museum kami yang yang lain,” jelasnya.

Sedangkan di Gedung C Bekal Masa Depan Berkelanjutan, mulai ada open lab alias laboratorium terbuka buat konservasi sampai perpustakaan.

Narasi penataan MNI ini lebih inklusif dan merefleksikan perspektif bangsa Indonesia. Hal ini ditekankan menjadi yg utama dalam proses revitalisasi pasca kebakaran yg terjadi di museum.

“Saya sungguh ingin museum di Indonesia sanggup bercerita dari sudut pandang kami sendiri,” imbuhnya.

Revitalisasi ini tidak cuma berencana untuk memperbaiki keadaan fisik museum, namun juga buat mendatangkan pengalaman yang lebih kaya dan mendalam bagi pengunjung, sekaligus merayakan warisan budaya yang beragam dan autentik. Dengan mengusung tema “Reimajinasi Warisan Budaya,” MNI berharap sanggup merubah cara penduduk menyaksikan dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.

Lebih Inklusif untuk Disabilitas

Seiring dengan revitalisasi ini, Museum Nasional Indonesia juga berkomitmen buat merubah citranya dari wilayah penyimpanan peninggalan kolonial menjadi ruang yg lebih inklusif dan berpresentatif bagi budaya Indonesia. Salah sesuatu langkah penting yakni mengembangkan layanan bagi penyandang tuna netra.

MNI sekarang menawarkan layanan yang lebih baik bagi penyandang tuna netra dan memungkinkan mereka buat menikmati koleksi arca dan benda bersejarah lainnya. Penanggung Jawab Utama (PJU) Museum Nasional Indonesia, Ni Luh Putu Chandra Dewi juga menerangkan bahwa hadirin disabilitas netra mulai sanggup menjamah arca, pasti secara tidak segera.

“Memegang arca hanya didedikasikan bagi teman-teman tunanetra. Namun, alasannya yakni semua koleksi kami ialah barang asli, kami menawarkan sarung tangan mudah-mudahan tidak menghancurkan koleksi kami,” terang Dewi.

Lebih Canggih dengan AI & VR

Dalam tiga tahun ke depan, MNI mulai mengalami transformasi bertahap, terdapat digitalisasi administrasi koleksi, memperkenalkan cara gres dalam menyuguhkan dan merayakan keunggulan fatwa dan kreativitas. Transformasi ini meliputi penerapan teknologi digital dalam bazar buat bikin pengalaman yang lebih interaktif, seumpama penggunaan augmented reality (AR) dan virtual tours.

Salah sesuatu ruang pamer yg mengadaptasi inovasi teknologi yakni ruangan ImersifA, suatu teknologi mutakhir yang merevolusi cara mengalami sejarah dan budaya. Ruangan ini menggunakan teknologi visualisasi dan audio yg mutakhir bagi bikin pengalaman yang menyeluruh dan mendalam, seumpama dengan menyaksikan lukisan gua dalam konteks modern.
Pengunjung sanggup menjelajahi sejarah budaya Indonesia lintas zaman dalam format yg sungguh interaktif, memungkinkan mereka untuk mengimajinasikan kembali dan mengalami narasi sejarah dengan cara yg gres dan menarik.

 

Baca juga: wikipedia

 

“Dengan upaya revitalisasi yang telah berlangsung dan akan terus berlangsung sampai tiga tahun mendatang, diperlukan nantinya Museum Nasional Indonesia sanggup menjadi bab dari ekosistem kebudayaan dengan menjadi museum percontohan yang sanggup dijadikan tolok ukur pengelolaan dan pemanfaatan koleksi museum bertaraf internasional, serta mempertegas fungsi museum selaku ruang publik yg juga berperan selaku sumber wawasan dan wangsit yg menyenangkan,” ungkap Plt Kepala Indonesian Heritage Agency, Ahmad Mahendra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *