Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, baru-baru ini memberikan penjelasan mengenai laporan keuangan Waskita Karya dan PT Wijaya Karya (Persero). Dalam pernyataannya, beliau mengungkapkan bahwa laporan keuangan kedua perusahaan tersebut saat ini masih dalam proses investigasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Investigasi ini dilakukan terkait dengan dugaan adanya pemolesan pembukuan keuangan, yang dapat mengindikasikan praktik akuntansi yang tidak transparan.
Latar Belakang Investigasi
Investigasi terhadap laporan keuangan Waskita Karya dan PT Wijaya Karya muncul dari kekhawatiran mengenai transparansi dan akurasi data keuangan yang disajikan oleh kedua perusahaan BUMN ini. Waskita Karya, yang dikenal sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Indonesia, telah terlibat dalam sejumlah proyek infrastruktur besar. Namun, masalah keuangan yang terungkap menimbulkan pertanyaan mengenai kesehatan finansial perusahaan dan dampaknya terhadap proyek-proyek yang sedang berjalan.
Dugaan Pemolesan Pembukuan
Dugaan pemolesan pembukuan keuangan menjadi fokus utama dalam investigasi ini. Pemolesan akuntansi adalah praktik di mana perusahaan mengubah laporan keuangan untuk menciptakan gambaran yang lebih baik tentang kinerja keuangan mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengubah pengakuan pendapatan, menunda biaya, atau mengubah estimasi akuntansi. Praktik semacam ini tidak hanya melanggar prinsip akuntansi yang berlaku, tetapi juga dapat merugikan investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Dampak Terhadap Waskita Karya dan PT Wijaya Karya
Hasil dari investigasi ini berpotensi memberikan dampak yang signifikan bagi Waskita Karya dan PT Wijaya Karya. Jika terbukti bahwa terjadi pemolesan pembukuan, perusahaan-perusahaan ini dapat menghadapi sanksi administratif, denda, atau bahkan tuntutan hukum. Selain itu, reputasi perusahaan juga berisiko tercoreng, yang dapat mengurangi kepercayaan investor dan masyarakat terhadap kinerja mereka di masa depan.
Respons dari Manajemen Perusahaan
Manajemen kedua perusahaan telah menyatakan komitmen untuk bekerja sama dengan BPKP selama proses investigasi. Mereka berkomitmen untuk memberikan semua informasi yang diperlukan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangan. Langkah ini penting untuk memulihkan kepercayaan publik dan memperbaiki citra perusahaan.
Investigasi yang dilakukan terhadap laporan keuangan Waskita Karya dan PT Wijaya Karya oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan perusahaan BUMN. Dugaan pemolesan pembukuan keuangan dapat memiliki dampak yang jauh lebih besar daripada sekadar masalah akuntansi; hal ini menyentuh kepercayaan masyarakat dan integritas sektor publik. Dengan adanya proses ini, diharapkan perusahaan dapat memperbaiki praktik akuntansi dan meningkatkan akuntabilitas, demi kebaikan semua pihak yang terlibat.
Baca juga : Zodiak Keuangan 18 Juni 2023: Capricorn Banyak Tawaran, Gemini Bagus
“Lagi di BPKP. Nanti diinvestigasi BPKP (Wika sama Waskita),” katanya, di saat dijumpai di Gedung Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2023).
Di segi lain, lelaki yang bersahabat disapa Tiko ini belum sanggup menentukan adanya pemolesan pembukuan keuangan kedua perusahaan tersebut. Ia juga belum sanggup menentukan kapan pemeriksaan tersebut akan final dilakukan.
“Belum tahu kan masih diaudit,” ujarnya.
Adapun prasangka pemolesan pembukuan keuangan ini pertama kali diungkapkan oleh Tiko pada Juni 2023 lalu. Disebut-sebut pelaporan keuangannya tidak cocok dengan keadaan yang nyata. Perusahaan dilaporkan seolah untung bertahun-tahun, padahal cashflow-nya tidak pernah positif.
Cari artikel disini saja : Wikipedia
Di segi lain, sebelumnya BPKP sempat menekankan, audit yang dijalankan bukan terkait prasangka manipulasi pembukuan keuangan melainkan terkait dengan penyertaan modal negara (PMN).
“Ya BPKP sedang menjalankan audit, tetapi mohon dicatat audit bukan perihal manipulasi namun meneliti penyertaan modal negara (PMN),” kata Juru Bicara BPKP Azwad Zamroddin Hakim terhadap , Minggu (11/6/2023).
Azwad mengatakan, proses pendalaman tengah dijalankan di saat ini. Sementara, lanjutnya, untuk Wijaya Karya belum ada seruan resmi untuk audit.
“Sementara masih proses pendalaman, sedangkan untuk Wika belum ada seruan resmi,” katanya.