Pelawak Bedu baru-baru ini mengungkapkan situasi keuangan yang tidak stabil, di mana ia merasa terpaksa menjual rumahnya. Namun, ia dengan tegas membantah bahwa ia terjerat dalam pinjaman online (pinjol) yang membuatnya harus mengambil langkah drastis tersebut. Sejak awal tahun 2023, Bedu mengakui bahwa keadaan finansialnya semakin sulit.
Menghadapi Kesulitan Keuangan Finansial
Dalam sebuah penampilan di acara Rumpi: No Secret pada Rabu (11/10/2023), Bedu terlihat emosional saat membicarakan masalah keuangan. Ia bahkan terlihat terbata-bata dan sempat melamun, menunjukkan betapa berat beban yang harus ditanggungnya. Bedu mengungkapkan bahwa utang yang kini membelenggunya adalah utang untuk kebutuhan sehari-hari, bukan karena kebiasaan boros atau terjerat pinjol.
Penyebab Utang yang Menghimpit
Bedu menjelaskan bahwa berkurangnya pekerjaan menjadi salah satu penyebab utama kesulitan keuangan. “Utang keperluan sehari-hari ini muncul karena berkurangnya job. Intensitas dan volume pekerjaan yang menyusut membuat jumlah pemasukan juga berkurang,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa dampak pandemi COVID-19 masih terasa, yang membuat banyak pelawak dan pekerja seni harus berjuang lebih keras untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dampak dari Berkurangnya Pekerjaan
Berkurangnya pekerjaan di sektor hiburan telah memberikan dampak yang signifikan bagi banyak pelawak, termasuk Bedu. Dengan berkurangnya job, pendapatan yang biasanya stabil menjadi tidak menentu. Hal ini tentunya menyulitkan mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membayar cicilan, kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.
Langkah Bedu Mengatasi Masalah Keuangan
Dalam menghadapi kesulitan ini, Bedu berusaha mencari solusi. Ia menimbang untuk menjual rumahnya sebagai langkah untuk mengatasi masalah finansial. Penjualan rumah bukanlah keputusan yang mudah, tetapi bagi Bedu, ini mungkin menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan dana segar dan membayar utang.
Harapan di Tengah Kesulitan Keuangan
Meskipun sedang menghadapi masa-masa sulit, Bedu tetap optimis untuk bangkit. Ia berharap dapat kembali mendapatkan pekerjaan yang lebih banyak dan stabil keuangan. “Mau tidak mau, setiap bulan kita harus memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang harus kita penuhi,” katanya. Bedu percaya bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, ia bisa melalui masa sulit ini.
Kisah Bedu menggambarkan realitas yang dihadapi oleh banyak pekerja seni di Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi pasca-pandemi. Meskipun terjebak dalam utang, Bedu berusaha untuk tetap tegar dan mencari jalan keluar. Penting bagi kita untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh para pelaku industri hiburan dan mendukung mereka dalam masa-masa sulit keuangan ini. Dengan harapan dan usaha, semoga Bedu dan banyak lainnya dapat segera menemukan kembali jalan menuju stabilitas finansial.
Sebagai kepala keluarga, Bedu mengaku telah melakukan banyak sekali hal untuk menyanggupi keperluan sehari-hari dan menutupi kurangnya. Salah satu yang beliau jalankan merupakan memasarkan dua kendaraan beroda empat mewahnya.
“Ini telah saya jalankan jual dua mobil, nilainya cukup fantastis, ternyata masih kurang. Akhirnya kita menentukan ya telah deh jual rumah yang nilainya cukup besar, nanti kita beli yang lebih kecil, sisanya buat simpanan dan investasi mudah-mudahan nggak defisit terus,” kata Bedu.
Bedu masih mempunyai 3 cicilan, dua properti dan satu mobil. Dua kendaraan yang dijual diakui Bedu telah lunas. Cicilan-cicilan itu dibilang Bedu tak akan tertutup apabila beliau tidak mempunyai agenda tetap.
“Nilainya juga angkanya tidak mengecewakan jikalau saya nggak punya agenda TV berkala nggak dapat menutupi. Kalau jadi bintang tamu kan sebulan nggak penuh, jikalau sebulan satu, dua tiga (diundang jadi bintang tamu) nggak ketutup. Itu yang menghasilkan saya mesti berpikir ekstra,” ungkapnya.
Istri disebut Bedu juga mengenali keadaan ini. Mantan personel grup Cagur itu membuka dalam sebulan beliau mesti mengeluarkan duit cicilan sekitar Rp 40 juta untuk dua properti dan satu kendaraan.
“Per bulan yang mesti wajib dibayar itu nyaris Rp 50 (juta) untuk 3 alokasi, dua properti, satu kendaraan, Rp 40 jutaanlah nggak hingga Rp 50-an. Kebutuhan bawah umur sekolah, bayaran sekolah, sehari-hari. Belum istri nggak pernah saya kasih duit jajan, beliau mengalah, beliau mau pergi sama teman-temannya beliau minimalisir acara itu demi suasana ini hingga sungguh-sungguh pulih,” terang Bedu.