Home / Khazanah / 5 Kiat Dan Cara Mengendalikan Keuangan Ala Rasulullah Saw

5 Kiat Dan Cara Mengendalikan Keuangan Ala Rasulullah Saw

Ilustrasi harta atau mata duit India Rupee
Ilustrasi duit Foto: Getty Images/iStockphoto/pixelfusion3d

Jakarta

Rasulullah SAW tergolong sosok yang piawai dalam mengendalikan keuangan, ia juga dimengerti selaku usahawan sukses. Ada beberapa cara yang sanggup dicontoh dalam mengurus keuangan ala Rasulullah SAW.

Dalam Islam, seorang muslim dihentikan untuk berbuat boros. Setiap harta yang dibelanjakan mesti dikeluarkan dengan tanggung jawab.

Baca juga: Bayar Utang atau Sedekah Dulu, Mana yang Lebih Utama? Ini Penjelasannya

Perintah untuk bijak dalam mengurus keuangan sekaligus larangan berbuat boros, termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 26, Allah SWT berfirman ihwal larangan boros dan menghambur-hamburkan uang,

وَءَاتِ ذَا ٱلْقُرْبَىٰ حَقَّهُۥ وَٱلْمِسْكِينَ وَٱبْنَ ٱلسَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

Artinya: Dan berikanlah terhadap keluarga-keluarga yang akrab akan haknya, terhadap orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kau menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

Kemudian dalam ayat 27, Allah SWT berfirman bahwa pemborosan yakni kerabat setan,

إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ ۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا

Artinya: Sesungguhnya pemboros-pemboros itu yakni saudara-saudara syaitan dan syaitan itu yakni sungguh ingkar terhadap Tuhannya.

Dalam buku 88 Strategi Bisnis Ala Rasulullah yang Tak Pernah Rugi karya Ahmad Jarifin, Islam sudah tentukan ajaran-ajaran ihwal bagaimana cara seseorang mengendalikan finansialnya. Semua dijabarkan dalam Al-Qur’an dan hadits.

Cara Rasulullah Mengatur Keuangan

Berikut beberapa cara dan kiat mengendalikan keuangan ala Rasulullah SAW sebagaimana dirangkum dari buku 25 Rahasia Bisnis Laris Manis ala Rasulullah karya Rusydie Anwar, M.A.

1. Berusaha Mencari Rezeki

Dari Zubair bin Awwam, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh seorang dari kalian yang mengambil talinya kemudian dia mencari seikat kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya kemudian dia menjualnya kemudian Allah mencukupkannya dengan kayu itu lebih baik ketimbang dia meminta-minta terhadap manusia, baik insan itu memberinya atau menolaknya.” (HR Bukhari)

Hadits ini berisi klarifikasi bahwa Islam memotivasi umatnya untuk membangun kekuatan ekonomi secara berdikari yang tidak akan membuatnya umat yang lemah dan cuma meminta-minta terhadap orang lain.

2. Mencatat Pengeluaran

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari tamat zaman sebelum dinyatakan kepadanya empat perkara: ihwal umurnya untuk apa dihabiskan, ihwal masa mudanya untuk apa digunakan, ihwal hartanya dari mana diperoleh dan kemana dihabiskan, dan ihwal ilmunya untuk apa dimanfaatkan.” (HR. Tirmidzi)

Hadits ini memastikan bahwa setiap hal yang dijalankan oleh manusia, kelak akan dihisab. Untuk itu, usahakan menghasilkan catatan pengeluaran agar terang terlihat penggunaan harta.

3. Menabung

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Simpanlah sebagian dari harta kau untuk kebaikan masa depan kamu, alasannya yakni itu jauh lebih baik bagimu.” (HR Bukhari)

Hadits ini memastikan bahwa Rasulullah SAW mengusulkan umat Islam untuk menabung alasannya yakni sanggup menampilkan banyak laba bagi kehidupan masa depan.

4. Hindari Berutang

Dalam hadits disebutkan, “Barang siapa utang duit terhadap orang lain dan bertujuan akan mengembalikanya, maka Allah akan luluskan niatnya itu, tetapi barang siapa mengambil dengan niat akan membinasakan (tidak membayar), maka Allah akan merusakkan dia.” (HR Bukhari)

Jika sungguh-sungguh terpaksa berutang terhadap seseorang, wajib hukumnya untuk melunasi. Hal ini dijalankan alasannya yakni dalam Islam mengenai utang menyangkut dunia dan akhirat. Bahkan di saat seseorang meninggal dalam kondisi berutang, jago warisnya wajib untuk melunasinya.

5. Mengeluarkan Sedekah

Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah itu tidak akan meminimalkan harta. Tidak ada orang yang memberi maaf terhadap orang lain, melainkan Allah akan memperbesar kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri alasannya yakni Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya” (HR. Muslim)

Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 261, Allah SWT berfirman ihwal perintah sedekah dan pahala keutamaannya,

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah yakni serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Baca juga: Berapa Nominal Sedekah Subuh? Ini Penjelasan Hukumnya

20D

Hadiri Tablig Akbar Majelis Rasulullah, Anies Didoakan Sukses di Pilkada

20D

Hadiri Tablig Akbar Majelis Rasulullah, Anies Didoakan Sukses di Pilkada


keuangan islamitips mengendalikan keuanganrasulullah sawmenabungsedekah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *