
Jakarta –
Dalam bertahun-tahun terakhir produk keuangan syariah terus mengalami pertumbuhan. Termasuk produk asuransi. Hal ini alasannya yaitu mulai meningkatnya kesadaran penduduk terhadap prinsip keuangan berbasis syariah etis dan transparan.
Bank Indonesia (BI) mencatat kenaikan aset keuangan syariah sebesar lebih dari 15% per tahun, sementara pasar asuransi syariah berkembang pesat dengan dukungan utama berasal dari produk haji, derma kesehatan, dan investasi berbasis syariah.
Seperti Sun Life Indonesia (SLI) memperluas layanan keuangan syariah untuk penduduk Indonesia dengan memperpanjang kemitraan strategis bancassurance sampai 2036.
Dengan lebih dari 230 juta jiwa populasi Muslim, Indonesia menjadi pasar paling besar untuk layanan keuangan berbasis syariah, yang terus menampilkan tren positif di banyak sekali sektor, tergolong perbankan, investasi, dan asuransi.
Dalam bertahun-tahun terakhir, produk syariah sudah mengalami perkembangan signifikan, disokong oleh meningkatnya kesadaran penduduk terhadap prinsip keuangan berbasis syariah yang etis dan transparan.
Baca juga: OJK Beri Sinyal Bank Syariah Setara BSI Muncul Tahun Ini |
Tren ini menampilkan potensi besar untuk terus mendorong inovasi dan kerja sama di sektor keuangan syariah. Kemitraan strategis ini sudah berjalan sejak tahun 2019 sampai 2024 dan berkonsentrasi pada membangun kerja sama yang solid untuk menyanggupi keperluan nasabah Bank Muamalat lewat produk bancassurance (penjualan produk asuransi lewat jaringan perbankan).
Selama pandemi, kemitraan ini mencatatkan perkembangan positif di tengah penurunan kinerja sektor lainnya, mengakibatkan Sun Life Syariah selaku salah satu pemimpin di pasar bancassurance syariah.
“Kemitraan ini memungkinkan kami untuk terus mendatangkan penyelesaian keuangan yang berkaitan dan kreatif terhadap nasabah Bank Muamalat, baik untuk antisipasi perjalanan haji, derma kesehatan, maupun keperluan finansial lainnya. Dengan perpanjangan ini, kami berkomitmen untuk mendukung Bank Muamalat menjadi salah satu yang terdepan di sektor perbankan syariah,” ujar Chief Distribution Officer & Sharia Director, Sun Life Indonesia Danning Wikanti dalam siaran pers, ditulis Selasa (11/2/2024).
Melalui kemitraan ini, Sun Life Indonesia dan Bank Muamalat akan mengintegrasikan banyak sekali saluran distribusi, menyerupai usulan pribadi di kantor cabang bank lewat Relationship Manager (RM) dan Customer Service (CS), saluran penjualan lewat telepon, penawaran produk lewat platform digital, serta penggabungan produk asuransi dengan layanan pembiayaan.
Selain itu, kerja sama ini juga meliputi banyak sekali produk unggulan, tergolong ASHA Pro (Asuransi Salam Hijrah Amanah Pro) dan ASHAR USD (Asuransi Salam Hijrah Arafah USD) yang dirancang untuk menyanggupi keperluan investasi haji reguler dan haji plus. Produk SAHAJA (Salam Hijrah Sejahtera) juga dipersiapkan untuk derma fleksibel dengan sketsa Return of Premium (ROP), sementara SHSS (Sun Healthcare Solution Syariah) menyediakan derma kesehatan berbasis syariah.
Produk pendidikan berbasis tradisional maupun digital, serta produk bundle loan, turut melengkapi portofolio layanan yang dipersiapkan lewat kemitraan ini. Sebagai pionir bank syariah di Tanah Air, Bank Muamalat memiliki jaringan luas dengan 225 kantor cabang di seluruh Indonesia dan lebih dari 1.000 tenaga pemasar. Posisinya selaku salah satu bank syariah paling besar di Indonesia menyediakan Bank Muamalat potensi besar untuk mencapai banyak sekali segmen nasabah, mulai dari prioritas dengan Assets Under Management (AUM) di atas Rp500 juta sampai segmen reguler dengan AUM di bawah Rp50 juta.
“Sinergi dengan Sun Life Indonesia sejalan dengan ikhtiar kami menjadi bank syariah yang menyediakan penyelesaian keuangan terbaik bagi penduduk Indonesia. Dengan produk-produk bancassurance kreatif yang meliputi keperluan haji, pendidikan, sampai derma kesehatan, kami optimis kerja sama ini akan menyediakan faedah yang konkret bagi para nasabah Bank Muamalat,” ujar Karno selaku Direktur Bank Muamalat.