Home / Sepakbola / Liverpool Rugi Rp1,2 Triliun Demam Isu Kemudian Akhir Mangkir Di Liga Champions

Liverpool Rugi Rp1,2 Triliun Demam Isu Kemudian Akhir Mangkir Di Liga Champions

MANCHESTER, ENGLAND - FEBRUARY 23: Liverpool players celebrate their sides first goal during the Premier League match between Manchester City FC and Liverpool FC at Etihad Stadium on February 23, 2025 in Manchester, England. (Photo by James Gill - Danehouse/Getty Images)
Liverpool. Foto: Getty Images/James Gill – Danehouse

Bandung

Liverpool mengalami kerugian finansial signifikan pada ekspresi dominan 2023/2024. Klub asal Merseyside ini mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar 57 juta paun atau sekitar Rp 1,2 triliun. Salah satu penyebab utama penurunan pemasukan ini yakni absennya mereka dari Liga Champions.

Mengutip dari detikSport, dalam pembukuan keuangan yang dirilis pada Jumat (28/2/2025), Liverpool mengungkapkan pemasukan komersial meraih 308 juta paun (Rp 6,4 triliun), meningkat 36 juta paun dibandingkan ekspresi dominan sebelumnya. Selain itu, pemasukan dari pemasaran tiket tercatat sebesar 102 juta paun (Rp 2,1 triliun).

Baca juga: Alasan di Balik Keputusan Julian Alvarez Tinggalkan Manchester City

Namun, absensi Liverpool di Liga Champions berpengaruh besar pada pemasukan dari hak siar. Pendapatan media turun 36 juta paun menjadi 204 juta paun, alasannya klub kehilangan belahan dari hak siar persaingan elit Eropa tersebut.

Secara keseluruhan, Liverpool mencatatkan total pemasukan sebesar 614 juta paun (Rp 12,8 triliun), meningkat 20 juta paun dibandingkan ekspresi dominan sebelumnya.

Beban Pengeluaran Liverpool

Sementara itu, pengeluaran klub meraih 600 juta paun (Rp 12,5 triliun) dalam satu tahun. Sebagian besar budget terserap untuk honor pemain serta ongkos operasional lainnya.

Liverpool sukses mengendorkan beban honor setelah melepas sejumlah pemain bergaji tinggi, seumpama Roberto Firmino, Fabinho, Jordan Henderson, Alex Oxlade-Chamberlain, Naby Keïta, dan James Milner. Namun, klub juga mengeluarkan dana besar untuk menghadirkan Alexis Mac Allister, Dominik Szoboszlai, Wataru Endo, dan Ryan Gravenberch. Selain itu, perpanjangan kesepakatan 11 pemain, tergolong tim putri, turut memperbesar beban finansial.

Liverpool juga mesti mengeluarkan duit kompensasi untuk mantan manajer Juergen Klopp yang mundur sebelum kontraknya rampung pada 2026. Bersama stafnya, Klopp menerima pembayaran sebesar 9,6 juta paun (Rp 200 miliar) di saat meninggalkan Anfield pada final ekspresi dominan lalu.

Meskipun mengalami kerugian, Liverpool tetap berkomitmen untuk mempertahankan stabilitas finansial. Kepala keuangan klub, Jenny Beacham, memastikan pentingnya kemajuan pemasukan guna menghadapi ongkos operasional yang terus meningkat.

Baca juga: Neymar Berpeluang Balik ke Barca

“Mengoperasikan klub yang berkesinambungan secara finansial terus menjadi prioritas kami dan, dengan terus meningkatnya biaya, sungguh penting untuk menumbuhkan fatwa pemasukan dari tahun ke tahun guna mempertahankan stabilitas keuangan,” ujar Beacham dalam pernyataannya di laman resmi Liverpool.

Dengan taktik bisnis yang lebih berpengaruh dan sasaran pemasukan yang lebih tinggi, Liverpool berharap sanggup meminimalkan kerugian serta mengembangkan daya saing mereka di kancah sepak bola Eropa dan dunia.

Artikel ini sudah tayang di detikSport.

liverpoolkerugian finansialliga championsgaji pemainbiaya operasionalsoccer update

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *