Jakarta –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi tahu penerimaan pajak gres terkumpul Rp 187,8 triliun hingga Februari 2025. Realisasi itu lebih rendah 30,19% dibandingkan abad yang serupa tahun kemudian yang terkumpul Rp 269,02 triliun.
“Penerimaan pajak Rp 187,8 triliun atau 8,6% dari target,” kata Sri Mulyani dalam pertemuan pers APBN KiTA di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).
Khusus pada Januari 2025, penerimaan pajak juga lebih rendah 41,86%. Penerimaan pajak permulaan tahun cuma terkumpul Rp 88,89 triliun, lebih rendah dibandingkan abad yang serupa tahun kemudian yang sejumlah Rp 152,89 triliun.
Hal itu terungkap dalam dokumen APBN KiTa edisi Februari 2025, yang berisi laporan kinerja APBN per Januari 2025. Dokumen itu sempat dirilis Kementerian Keuangan di situs web resmi, tetapi kemudian dihapus.
| Baca juga: Sri Mulyani Beberkan Alasan Nilai Tukar Rupiah Tembus Rp 16.300 |
Secara keseluruhan pendapatan negara hingga Februari 2025 terkumpul Rp 316,9 triliun. Jumlah itu terlaksana 10,5% dari sasaran pendapatan tahun ini Rp 3.005,1 triliun.
Lebih rinci dijelaskan, pendapatan negara itu berisikan penerimaan pajak Rp 187,8 triliun, kepabeanan dan cukai Rp 52,6 triliun dan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 76,4 triliun.
Simak juga video: Setoran Pajak ke Negara Ternyata Masih Lancar, Ini Laporan Sri Mulyani
