Home / Berita / Bamsoet Dorong Soeharto & Gus Dur Diberi Gelar Pendekar Nasional

Bamsoet Dorong Soeharto & Gus Dur Diberi Gelar Pendekar Nasional

Bamsoet
Foto: Dok. MPR

Jakarta

Ketua MPR RI ke-15 sekaligus Anggota Komisi III dewan perwakilan rakyat RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali mendorong Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabumi Raka buat memperlihatkan gelar jagoan nasional bagi Kepala Negara RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Menurutnya proteksi gelar jagoan nasional bukan hanya sekadar ratifikasi atas jasa keduanya bagi RI, tetapi juga mulai menjadi pelajaran bagi generasi mendatang.

Bamsoet menganggap tidak perlu ada lagi dendam sejarah yang diwariskan terhadap bawah umur bangsa yang tidak pernah tahu dan terlibat pada banyak sekali peristiwa kelam di masa lalu. Hal tersebut selaku tindak lanjut dari Keputusan Sidang Sempurna Akhir Masa Jabatan MPR RI periode 2019-2024 pada tanggal 25 September 2024,

Baca juga: Hadiri Deklarasi GSN, Bamsoet Ingatkan Pentingnya Atasi Kesenjangan Sosial

“Peringatan Hari Pahlawan Nasional 10 November mesti dijadikan saat-ketika bagi negara buat memamerkan penghargaan gelar jagoan bagi tokoh-tokoh bangsa yang sudah berjasa besar. Penting dikenang bahwa proteksi gelar jagoan nasional bukanlah soal mengabaikan kesalahan masa lalu, melainkan tentang mengakui donasi yg sudah dilaksanakan untuk pertumbuhan bangsa dan negara,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (8/11/2024).

“Dengan memikirkan jasa serta sumbangsih yang sudah diberikan Soeharto dan Gus Dur, kalian semestinya mampu menggali nilai-nilai kebangsaan yg mereka tunjukan. Keduanya, dengan cara mereka masing-masing, telah berkontribusi pada identitas Indonesia yang kompleks dan beragam,” imbuhnya.

Hal tersebut ia sampaikan usai menemukan kunjungan cucu Jenderal Besar Sudirman, Danang Priambodo Sudirman di Jakarta, Kamis (7/11) kemarin.

Ketua dewan perwakilan rakyat RI ke-20 ini memaparkan tugas penting Soeharto selama 32 tahun menjabat selaku presiden, dalam stabilitas politik dan ekonomi Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, kata Bamsoet, RI mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, infrastruktur yg berkembang, kenaikan pendidikan, serta sukses mempertahankan keutuhan kawasan dari banyak sekali bahaya separatisme. Soeharto pun dipahami selaku Bapak Pembangunan.

“Meskipun ada kebijakannya yang seringkali dipertanyakan, tetapi pengaruh faktual yang diciptakannya dalam pembangunan infrastruktur dan industri tidak sanggup diabaikan. Karena itu, mengakui Soeharto selaku jagoan nasional sanggup menjadi ratifikasi terhadap kesuksesan dan dedikasinya dalam mempertahankan stabilitas nasional dan pembangunan ekonomi bangsa,” kata Bamsoet.

Baca juga: Harapan Keluarga buat Nama Baik Gus Dur Usai TAP MPR Dicabut

Ad interim Presiden RI ke-4 Gus Dur dipahami selaku tokoh pluralisme dan demokrasi. Keberaniannya dalam mengangkat isu-isu hak asasi manusia, toleransi, dan keadilan sosial sungguh penting dalam membangun fondasi demokrasi di Indonesia.

Wakil Ketua Generik Koordinator Bidang Politik dan Keamanan KADIN Indonesia ini mengatakan, Gus Dur juga selalu memperjuangkan hak-hak minoritas dan menegakkan prinsip keleluasaan beragama. Perjuangannya buat membela kelompok-kelompok yang terpinggirkan membuatnya sosok yang layak dihormati dan diapresiasi.

“Gus Dur sendiri dipahami selaku Bapak Pluralisme sebab komitmennya terhadap keanekaragaman dan keleluasaan beragama di Indonesia. Pemberian gelar jagoan nasional terhadap Gus Dur yaitu wujud ratifikasi terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang ia perjuangkan,” pungkas Bamsoet.

mprbamsoetLoading...Hoegeng Awards 2025Baca dongeng inspiratif calon polisi contoh di siniSelengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *